8 Agustus 2012

Dekat dengan Teknologi, Dekat dengan Alquran

Disarikan dari Ceramah Taraweh Dr. Ir. H. Hermawan K. Dipojono, MSEE

alquran

Orang berpuasa karena Alquran berkata agar manusia berpuasa. Alquran menggerakan manusia dan banyak sekali meminta manusia bergerak. Awalnya memang hanya aset. Tetapi dengan Alquran, manusia menjadi kapital. Alangkah banyaknya ayat-ayat dalam Alquran yang menggerakan manusia. Namun, persoalannya, apakah manusia tergerak atau tidak? Hal ini merupakan persoalan iman. Bila manusia percaya, dia akan tergerak lantaran Alquran menyeru dan kitab ini berseru hanya kepada orang-orang yang beriman semata.

Lalu, apa hubungan antara Alquran dengan teknologi informasi? Gadget seperti telepon seluler dan perangkat musik portabel, merupakan produk dari teknologi informasi. Sebagaimana teknologi lainnya,  gadget bermata dua, yaitu: mengandung aspek manfaat, tetapi juga berbahaya bila tidak digunakan sebagaimana mestinya.

Seorang muslim yang diberi kelebihan gadget, seharusnya di dalamnya terdapat aplikasi Alquran. Bagaimanapun juga, apabila Alquran dekat dengan manusia dan mampu menggerakannya, memeliharanya dan menjaganya, akan senantiasa ingat dengan segala konsekuensi tindakannya. Misalnya, para mahasiswa yang tergoda untuk mencontek, bila dia menjadi basis datanya, maka mereka akan ingat bahwa Allah menyediakan neraka wail bagi manusia yang berlaku curang. Sebaliknya, bila mereka beramal saleh, mereka akan ingat dengan wahyu Allah, “Wahai orang-orang yang beriman, bila kau membelanjakan hartamu, jangan kau sebut-sebut. Karena nilainy akan menjadi nol.”

Alquran adalah satu-satunya mukjizat yang pernah eksis di tengah-tengah manusia dan kemanusiaan. Alquran adalah sebuah hadiah dari Allah yang menyebabkan manusia hidup. Alquran merupakan energi yang tersembunyi dan dapat membuat kita bangkit dan sanggup untuk datang ke masjid. Untuk itu, jangan pernah menyia-nyiakan panggilan Alquran.

Kini, teknologi telah banyak di sekitar kita, khususnya teknologi informasi. Apabila dulu Alquran berbentuk buku dan harus dibaca. Namun, dengan adanya teknologi informasi, Alquran berbentuk digital dan bisa didengarkan. Sekarang, tergantung kita untuk menggunakan teknologi informasi yang hadir tiba-tiba.

Dalam perspektif ini, teknologi informasi dapat dipandang sebagai sebuah berkah. Misalnya saja ketika naik angkot. Daripada merenung tak karuan, lebih baik mendengarkannya Alquran yang telah terpasang di gadget. Setidaknya, dalam setengah jam, ada beberapa ayat yang diingat. Selain itu, sebuah kebaikan telah terbuka di hadapan kita dengan mendengarkan Alquran. Tidak hanya menggunakan gadget. Ketika menggunakan komputer pun, tak ada salahnya bila mendengarkan Alquran.

Alquran mengawal hidup manusia apabila dia beriman. Manusia akan memiliki keinginan untuk disebut sbagai orang beriman dan pasti tergerak dengan panggilan dan seruan Alquran.

Ramadhan kali ini, seharusnya bisa dijadikan tonggak awal kesadaran kita terhadap Alquran. Bagaimanapun juga, mereka yang tidak senang dengan Islam dalam sejarah, tahu persis cara untuk membunuh umat islam, yaitu menjauhkannya dari Alquran. Begitu umat Islam kehilangan Alquran, mereka akan kehilangan identitasnya sebagai muslim. Bagaimanapun juga, identitas seorang muslim ada di dalam Alquran.

Semoga, Alquran benar-benar hadiah dari Allah untuk kita sebagai manusia. Kita memerlukan Alquran agar mampu merubah diri menjadi sebuah kapital. Untuk bisa mewariskan indonesia esok lebih baik dari hari ini. Agar ketika kita pulang nanti, rasul berkenan menjadi saksi bahwa kita adalah umatnya. Akan celaka bila rasul tidak berkenan menjadi saksi bahwa kita adalah umatnya. Padahal, syaratnya cukup sederhana, yaitu kita cukup  menjadi saksi bagi umat lainnya dengan kita beriman kepada alquran, dan kita akan mampu menebarkan rahmat.

Kita tidak mungkin tergerak bila kita tidak dekat dengan Alquran. Kita harus dekat dan mengusahakan agar tiada hari tanpa bibir mengucapkan Asma Allah. Bagaimana pun, Alquran adalah kalamullah. Tak heran, ada yang mengatakan jika manusia yang bibirnya senantiasa mengucapkan Kalam Allah, itu adalah “keluarga” Allah karena dia telah menjaga kallam Allah.

Bagi mereka yang belum bisa membaca Alquran, jadikanlah ramadhan kali ini untuk mulai belajar membaca Alquran. Bagi yang tabungan baca Alqurannya belum banyak, jadikanlah ramadhan kali ini sebagai awal. Bagaimana pun, tak ada kata terlambat untuk memulai. Baca, pahami, perjuangkan agar dia menjadi bagian dari hidup kita. Maka hidup kita akan tergerak untuk kebajikan. Hanya dengan seperti itu, Indonesia esok akan lebih baik.

Semoga kita bisa menjadi bagian dari usaha untuk menyelesaikan masalah besar yang dihadapi negara ini. Kita semua punya kemampuan untuk itu. Kita hanya perlu hal yang dapat menggerakan diri kita dari dalam, dan Alquran mampu melakukannya.

Tak hanya itu. Dengan kita dikawal oleh Alquran, manusia jadi terpelihara. Dengan begitu, kita tidak akan pernah takut untuk menghadapi teknologi. Meskipun memiliki aspek negatif dan bisa membwa kemudaratan, tetapi dengan Alquran seorang muslim tidak akan pernah takut. Bahkan, seorang muslim selalu bisa melihat manfaat teknologi. Contohnya, dengan kehadiran gadget Alquran bisa dibawa kemana-mana.

Kita harus mencoba merubah pandangan-pandangan yang tidak benar dan tidak baik menjadi kebiasaan baru berbasis Alquran. Sehingga kita mampu menggunakan teknologi semaksimal mungkin untuk hal yang baik.

Ramadhan selanjutnya, bila kita masih ada dan diizinkan ada, setidaknya kita bisa menambah hafalan Alquran kita minimal setengah juz. Bagaimana pun, dengan kita dekat Alquran, kita bisa mengucapkan doa.

Semoga Alquran yang ada di dalam kepala kita, menemani dan menjadi pelindung kita di alam kubur nanti. Pada Ramadhan ini, marilah kita jadikan awal baru komitmen kita terhadap Alquran. Gunakan teknologi informasi semaksimal mungkin. Semoga Allah memberikan bimbingan dan kekuatan untuk kita membangun kebiasaan baru yang akrab dengan Alquran dan memanfaatkan teknologi informasi semaksimal mungkin.

*copast: http://salmanitb.com/2009/09/dekat-dengan-teknologi-informasi-dekat-dengan-alquran/ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar