29 Januari 2013

tertegun.

Yang tidak menjaga itu menyebalkan.
Namun yang terlalu menjaga, ....menyeramkan

Paradoksisasi itu ..
Ah ya, tidak akan pernah bisa manusia.. menjadi ideal di mata semua pihak. Dikotomi opini itu niscaya.
& pada akhirnya, kembali lagi, kita tidak dapat menyenangkan semuanya. Ada pihak yang menerima, ada pula yang menolak.
Itu niscaya.
Karna bukan perkara diterima semua orang.
Namun diterima Allah saja.

Siang beranjak senja yang mengganggu degup jantung.
Tapi memang begitu seharusnya insan; memuhasabah diri, lalu cepat mencari penawar dosa agar tidak melakukan lagi.

Dan setiap kelebihan yang Allah beri, seharusnya ( dan semoga ) bukan menjadi yang melebihkan dosa-dosa kita..
Ia disyukuri, dan dikembalikan pemanfaatannya kepada Yang Memberi.
Hati-hati Putri. Dan bersabarlah dalam berhati-hati.
Sebab perputaran dunia, dinamika atasnya, hanya sekedip mata saja saat mata-kaki-tangan nanti diminta bersaksi. Maka memang disini tempat berpeluh payah. Fainnama'al usri yusroo.. Innama'al usri yusroo.. (QS.94:5-6)
Rabbanaghfirlanaa...





Yang menjaga untuk yang menjaga, dan yang bermain rasa, bagi yang bermain rasa. 
cp :http://urufadisini.multiply.com/journal/item/355

Tidak ada komentar:

Posting Komentar